Jonggol merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor. Lokasinya berada di sisi timur Kabupaten Bogor dan berbatasan dengan Kabupaten Bekasi. Banyak yang mengira Jonggol termasuk wilayah Tangerang. Namun faktanya, Jonggol tidak masuk dalam kawasan Banten.
Secara administratif, Jonggol tergolong strategis. Letaknya yang berdekatan dengan Cileungsi membuat kawasan ini berkembang cepat. Bahkan, kawasan Jonggol Cileungsi sering disebut sebagai poros timur megapolitan Jabodetabek.
Alhasil, pertumbuhan perumahan dan infrastruktur meningkat pesat. Makanya, banyak pengembang properti melirik kawasan ini. Jonggol juga kerap dijadikan alternatif hunian dari Jakarta dan Bekasi.
Peta Kecamatan Jonggol dan Pembagian Wilayah
Jika dilihat dari peta kecamatan Jonggol, wilayah ini cukup luas. Jonggol memiliki kontur geografis yang bervariasi. Ada dataran rendah, lahan pertanian, hingga perbukitan.
Bahkan, di bagian timur Jonggol terdapat lahan-lahan kosong. Di antaranya dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan industri dan pemukiman baru. Menurut Peta Administrasi Kabupaten Bogor, Jonggol masuk dalam wilayah pengembangan kawasan Cileungsi-Jonggol (melansir Bappeda Bogor).
Pembagian wilayah Jonggol terdiri dari beberapa desa. Kecamatan Jonggol ada berapa desa? Tercatat ada 14 desa aktif di Jonggol hingga tahun ini. Beberapa desa di Kecamatan Jonggol antara lain Sukamaju, Sirnagalih, dan Sukasirna.
Sejarah Jonggol yang Dahulunya Jadi Wilayah Istimewa
Sejarah Jonggol cukup menarik jika ditelusuri lebih dalam. Dulunya, Jonggol sempat diproyeksikan sebagai calon ibu kota negara. Wacana tersebut muncul di era Presiden Soekarno pada dekade 1960-an.
Menurut arsip sejarah, Jonggol dipilih karena letaknya yang tinggi. Hal itu dianggap ideal untuk pertahanan negara. Meski pada akhirnya batal, wacana tersebut menunjukkan pentingnya Jonggol dalam strategi nasional (menurut Historia).
Selain itu, Jonggol dikenal sebagai wilayah pertanian dan peternakan sejak masa kolonial. Banyak lahan perkebunan Belanda berada di kawasan ini. Bahkan, beberapa bangunan peninggalan Belanda masih ada sampai sekarang.
Desa di Kecamatan Jonggol yang Paling Ramai Penduduk
Salah satu desa di Kecamatan Jonggol yang padat adalah Sukamaju. Desa ini berkembang pesat karena dekat jalur utama Jonggol-Cileungsi. Selain Sukamaju, ada juga Desa Singajaya yang mulai ramai dihuni pendatang.
Biasanya, desa-desa di Jonggol yang dekat dengan Cileungsi lebih cepat berkembang. Ini dikarenakan akses menuju Bekasi dan Jakarta lebih mudah. Jalan raya utama yang membelah Jonggol menjadi nadi penting kawasan ini.
Setelahnya, beberapa desa mulai membuka akses wisata dan kuliner. Kadang-kadang, pengunjung dari luar kota datang ke Jonggol untuk liburan singkat. Hal ini juga meningkatkan aktivitas ekonomi lokal.
Jonggol Tangerang dan Kesalahpahaman Lokasi yang Kerap Terjadi
Banyak orang salah mengira Jonggol berada di Tangerang. Padahal, Jonggol sama sekali tidak masuk wilayah Provinsi Banten. Kesalahan ini mungkin terjadi karena persepsi orang terhadap kawasan Jabodetabek.
Jonggol Cileungsi memang berada di wilayah pinggiran timur. Letaknya dekat dengan Kabupaten Bekasi dan Cikarang. Bahwasannya, Jonggol masih bagian dari Kabupaten Bogor, bukan Tangerang, sudah ditegaskan dalam data administrasi resmi (berdasarkan data Kemendagri).
Kadang-kadang, pengguna internet pun menuliskan “Jonggol Tangerang” di kolom pencarian. Hal ini tentu membingungkan, apalagi bagi yang baru pertama kali mendengar nama Jonggol.
Data Wilayah Jonggol dan Potensi Ekonomi Lokal
Jonggol memiliki luas sekitar 143 km persegi. Dengan jumlah desa sebanyak 14, Jonggol termasuk kecamatan yang cukup luas di Bogor. Potensi pertanian, peternakan, dan properti menjadi daya tarik tersendiri.
Hasilnya, perkembangan ekonomi lokal semakin meningkat. Terlebih sejak akses jalan besar dibuka dari Cileungsi menuju Cianjur. Pendeknya, Jonggol menjadi wilayah strategis untuk investasi.
Tak hanya itu, pertumbuhan industri rumahan juga pesat. Misalnya, produksi kerajinan, makanan ringan, hingga usaha kuliner lokal. Biasanya, usaha-usaha tersebut melibatkan warga setempat dan membuka lapangan kerja.
Akses Menuju Jonggol dari Jakarta dan Sekitarnya
Menuju Jonggol dari Jakarta bisa ditempuh lewat Cibubur atau Cileungsi. Waktu tempuhnya sekitar 1,5 hingga 2 jam, tergantung lalu lintas. Biasanya, jalur Cileungsi menjadi pilihan utama.
Kemudian, ada juga jalur alternatif dari Cikarang atau Gunung Putri. Namun, jalur ini lebih cocok bagi kendaraan roda dua. Intinya, Jonggol memiliki akses yang cukup baik untuk wilayah penyangga ibu kota.
Kelak, akses ke Jonggol akan makin mudah. Pemerintah daerah dan pusat berencana membangun jalur tol baru. Ini akan meningkatkan konektivitas Jonggol dengan kawasan metropolitan lain (menurut Kompas).